Menentukan ukuran sampel penelitian merupakan bab terpenting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti yang memakai metode survei. Sampel merupakan cerminan atau citra populasi sehingga apabila salah mengambil sampel atau ukuran sampel tidak memenuhi syarat maka pendugaan parameter populasi dianggap tidak valid sehingga sanggup berdampak pada kesalahan mendeskripsikan dan menginterpretasikan citra dan abjad populasi.
Menentukan ukuran sampel penelitian tidak semudah yang dibayangkan, pengambilan sampel tidak sanggup digeneralisir berdasarkan ukuran populasi satu dan populasi lainnya. Terdapat berbagai faktor yang menentukan ukuran suatu sampel penelitian. Misalnya, homogenitas elemen populasi dan metode analisis yang akan dipakai ialah faktor sangat menentukan ukuran sampel penelitian yang harus diambil.
[irp posts=”311″ name=”Dasar-dasar dan cara pengambilan sampel”]
Untuk itu kita perlu melaksanakan reset mengenai ukuran sampel yang akan dipakai sebagai sampel dalam penelitian. Karena tidak memungkinkan untuk melaksanakan riset, sehingga diharapkan para peneliti untuk melaksanakan tinjauan pustaka atau mencari literatur-literatur valid dari penelitian-penelitian sebelumnya. Wajib hukumnya anda mengumpulkan bacaan-bacaan mengenai ukuran sampel penelitian berdasarkan para andal sebelum tetapkan menentukan jumlah sampel yang akan Anda pilih.
Daftar Isi
- 1 Beberapa pendapat andal mengenai ukuran sampel penelitian
- 1.1 1. Ukuran sampel dengan teori slovin (1960)
- 1.2 2. Ukuran sampel penelitian penurut Gay, LR dan Diehl, PL (1992)
- 1.3 3. Ukuran Sampel Penelitian Menurut Wiratna Sujarweni (2008).
- 1.4 4. Ukuran sampel penelitian berdasarkan Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
- 1.5 5. Ukuran Sampel Penelitian berdasarkan Proporsi (Tabel Isaac dan Michael)
- 1.6 6. Menentukan ukuran sampel dengan formula Cochran, W. G. (1977)
- 1.7 7. Menentukan ukuran sampel penelitian dengan Formula Lemeshow Untuk Populasi tidak diketahui
Berapa sampel penelitian yang dikatakan cukup?
Seperti yang saya katakan di atas bahwa berbagai faktor yang sangat kuat terhadap jumlah sampel yang akan dipakai untuk mengestimasi kondisi populasi. Di bawah ini ada banyak tumpuan dari dari para andal yang sanggup dijadikan dasar menentukan besar sampel penelitian anda.
Selain memakai tumpuan dibawah ini anda juga sebaiknya menyesuaikan jumlah sampah yang akan dipilih dengan metode analisis yang sedang anda gunakan Jika anda ialah mahasiswa yang sedang mempersiapkan kiprah akhir.
Beberapa pendapat andal mengenai ukuran sampel penelitian
1. Ukuran sampel dengan teori slovin (1960)
Salah satu literatur yang paling banyak dipakai ialah penentuan ukuran sampel memakai rumus slovin (1960). Seorang andal yang berjulukan slovin ini ternyata hingga ketika ini belum diketahui Siapa nama aslinya, bahkan pernah menjadi perdebatan mengenai tahun terbit dari naskah yang ditulis oleh slovin ini yaitu tahun 1960 dan 1843. Dalam goresan pena Riduwan (2005), dengan judul penelitian “belajar gampang penelitian untuk guru”, ia mengutip rumus slovin dengan formula sebagai berikut;
Rumus sampel : Rumus slovin
n= besar sampel yang ;
N= ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi ;
e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam penelitian tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.
Contoh penentuan ukuran sampel dengan rumus slovin
Misalkan satu populasi berukuran Rp1.000 elemen/anggota, akan dilakukan survei dengan mengambil beberapa sampel memakai rumus slovin. Mata perhitungan sederhana dalam menentukan jumlah sampel ialah sebagai berikut;
Diketahui;
N= 1,000 orang
e= dengan tingkat signifikansi sebesar 95% atau 0,05
Maka;
\(n=\frac{1.000}{1+1000 \times 0.05^2}=285.714\)≈286
n ≈ 286
Karena sampel kita harus berupa angka bundar dan orang, maka kita lakukan pembulatan mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan ke atas dan sebaliknya.
2. Ukuran sampel penelitian penurut Gay, LR dan Diehl, PL (1992)
Hasil penelitian dari Gay, LR dan Diehl, PL (1992), dengan judul penelitian “Research Methods for Business and Management disebutkan bahwa ukuran sampel penelitian haruslah sebesar-besarnya. Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehl didasarkan pada semakin besar sampel yang diambil maka semakin merepresentasikan bentuk dan abjad populasi serta lebih sanggup untuk digeneralisir. Meskipun demikian, ukuran niscaya sampel yang akan diambil sangat bergantung pada jenis penelitian yang sedang digarap.
Berikut beberapa kondisi yang perlu diperhatikan;
- Apabila penelitian yang sedang dikerjakan merupakan penelitian deskriptif, maka ukuran sampel sekurang-kurangnya ialah sebesar 10% dari total elemen populasi.
- Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat relasi atau berhubungan, maka ukuran sampel sekurang-kurangnya ialah sebesar 30 subjek ( unit sampel).
- Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat perbandingan, maka ukuran sampel penelitian yang direkomendasikan ialah sebesar 30 subjek.
- Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan eksperimental berkelompok, maka ukuran sampel yang direkomendasikan ialah sebesar 15 sampel perkelompok.
3. Ukuran Sampel Penelitian Menurut Wiratna Sujarweni (2008).
Dalam goresan pena Wiratna Sujarweni (2008) perihal “Belajar gampang SPSS untuk skripsi, tesis, desertasi & umum” memang tidak ada jumlah atau nilai tertentu yang syaratkan. Sujarweni berbendapat bahwa jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi ialah keseluruhan anggota populasi itu sendiri.
Menurut saya pendapat ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam bahwa hampir mustahil untuk mendapat citra 100% populasi dari data sampel. Untuk itu dibutuhkan kehati-hatian dalam menentukan metode sampling, menentukan jumlah sampel, dan perlunya memperhitungkan tingkat kesalahan.
Sujarweni juga menambahkan kalau ukuran suatu populasi sangat besar maka penelitiannya sanggup dilakukan dengan survei sampel. Penentuan ukuran sampel boleh memakai rumus slovin.
Formula sampel Jacob Cohen
Dimana :
N = Ukuran sampel
F² = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0
5. Ukuran Sampel Penelitian berdasarkan Proporsi (Tabel Isaac dan Michael)
Menentukan ukuran sampel penelitian memakai tabel Isaac dan Michael sedikit lebih mudah, dimana sudah ditentukan tingkat kesalahan untuk 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti sanggup secara eksklusif menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
6. Menentukan ukuran sampel dengan formula Cochran, W. G. (1977)
Cochran, W. G. (1977), dalam bukunya berjudul “Sampling techniques” edisi ke 3 menjelaskan suatu formula sampling yang sanggup anda jadikan referensi. Cochran membagi 2 teknik menentukan sampel berdasarkan data populasi yang bersifat kontinu dan bersifat kategori.
Formula Cochran untuk data kategori
dimana:
n = ukuran sampel yang akan kita cari
z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu. Lihat tabel z disini
p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1, misal 0.5, 0.2, dst.
q = proporsi kategori lain selain p yang juga dituliskan sebagai (1-p)
e = margin error
Contoh :
Sebagai contoh, katakan kita ingin mengevaluasi jadwal penyuluhan yang mengajak petani untuk memakai metode baru. Anggaplah populasinya besar tetapi kita tidak tahu persentase dari penerimaan metode gres tersebut. Oleh alasannya itu, kita berasumsi tingkat penerimaannya 50:50 atau p = 0,5. Selanjutnya kita pilih α = 0,05 dan keakuratan 5% . Jumlah sampel yang diharapkan ialah sebagai berikut:
\( n = \frac {z^2pq}{e^2 }= \frac{(1,96)^2(0,5)(0,5)}{(0,05)^2}\)=385 petani.
*(sumber pola sanggup dilihat di: hattastat)
Formula Cochran untuk data kontinyu
dimana,
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu, lihat tabel z
s = standard deviasi dari populasi, dan
e = margin error
7. Menentukan ukuran sampel penelitian dengan Formula Lemeshow Untuk Populasi tidak diketahui
Formula Limeshow ini memang seolah-olah dengan formula penentuan sampel kategori Cochran.
dimana
n = jumlah sampel yang dicari
z = nilai tabel normal dengan alpha tertentu
p = fokus kasus
d = alpha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum dipakai dalam penelitian-penelitian.
Demikian beberapa tumpuan ukuran sampel penelitian berdasarkan para ahli, Semoga sanggup menambah pemahaman dan pengetahuan. Silahkan dipilih dan sesuaikan berdasarkan penelitian yang sedang anda gunakan
Referensi:
- Wiratna Sujaerweni , “Belajar gampang SPSS untuk skripsi, tesis, desertasi & umum, (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008), hlm. 10
- Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
- Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, edisi revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta
- Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta.
- Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administasi. Bandung : Alvabeta.
- Cochran, W. G. (1977). Sampling techniques (3rd ed.). New York: John Wiley & Sons.
- Lemeshow S, Hosmer DW Jr, Klar J, Lwanga SK, editors. Chichester: John Wiley & Sons; 1990. Adequacy of sample size in health studies. Pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4017493/
Sumber https://statmat.id