Friday, July 21, 2017

√ Kerusakan Lingkungan; Imbas Pertambangan Batubara Di Indonesia

AsikBelajar.Com | Menurut Syawal (2013) menyampaikan salah satu acara insan yang baik secara pribadi maupun tidak pribadi membawa pengaruh pada kerusakan lingkungan hidup yakni pemanfaatan sumber daya alam (pertambangan kerikil bara) secara tidak terkendali, dan‘ acara tersebut akan menimbulkan kerusakan lingkungan, antara lain:


a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai pengaruh adanya daerah industri.


b. Terjadinya banjir, sebagai pengaruh buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah pedoman sungai dan pengaruh pengrusakan hutan.


c. Terjadinya tanah longsor. sebagai pengaruh pribadi dari rusaknya hutan.


Kerusakan yang disebabkan oleh insan ini justru lebih besar dibanding kerusakan jawaban peristiwa alam. Ini mengingat kerusakan yang dilakukan sanggup terjadi secara terus menerus dan cenderung meningkat. Kerusakan ini umumnya disebabkan oleh acara insan yang tidak ramah lingkungan ibarat perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah, dan lain sebagainya.


Menurut Muhjiddin (2012), insan merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan di permukaan bumi ini. Peningkatan jumlah penduduk dunia yang sangat pesat, telah menjadikan terjadinya eksplorasi intensif (berlebihan) terhadap sumber daya alam, terutama hutan dan materi tambang yang karenanya ikut memacu terjadinya kerusakan lingkungan terutama yang berupa degradasi lahan. Padahal lahan dengan sumber dayanya berfungsi sebagai penyangga kehidupan binatang dan tumbuhan termasuk manusia.


Menurut Sofyan (2009), beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh pertambangan kerikil bara adalah:


a. Lubang tambang, pada daerah pertambangan yang mengakibatkan bumi menganga sehingga tak mungkin sanggup direklamasi.


b. Air Asam tambang, mengandung logam berat yang berpotensi menimbulkan pengaruh lingkungan jangka panjang.


c. Tailing, mengandung logam-logam berat dalam kadar yang mengkhawatirkan ibarat tembaga, timbal, merkuri, seng, arsen yang berbahaya bagi makhluk hidup.


d. Sludge, limbah cucian kerikil bara yang ditampung dalam kolam penampung yang juga mengandung logam berbahaya ibarat boron, selenium, dan nikel dan lain-lain.


e. Polusi udara, jawaban dari debu (flying ashes) yang berbahaya bagi kesehatan penduduk dan mengakibatkan nanah jalan masuk pernapasan. Menurut Barbara Gottlieb et al (2010) bahwa kandungan racun pada debu kerikil gres sanggup bervariasi tergantung di mana kerikil bara tersebut ditambang, pada umumnya debu kerikil bara mengandung beberapa logam beracun paling mematikan di dunia seperti; arsenik, timbal, merkuri, kadmium, kromium, dan selenium.


Sumber:

Fitrah, Hastirullah. 2018. Material Tanah Bekas Tambang Batubara & Pembenahan. Yogyakarta: Thema Publishing. Hal.13-14.



Sumber https://www.asikbelajar.com