Monday, July 17, 2017

√ Mengenal Abjad Orang Banjar (Orang Banua)

AsikBelajar.Com | Suku Banjar yakni suku yang berada di pulau Kalimantan atau Borneo bab Selatan, jadi suku Banjar berbeda dengan suku Dayak pada umumnya di palau Kalimantan. Analoginya yakni suku Sunda yang ada di Jawa Barat. Suku Sunda bukan suku Jawa, begitu juga suku Banjar bukan suku Dayak.


Walaupun secara geografis suku Banjar berasal dari Kalimantan Selatan, namun bukan berarti Kalimantan Selatan tidak mempunyai suku Dayak yang khas. Suku Dayak mereka banyak ditemukan di seputar daerah gunung Merarus, sehingga mereka disebut sebagai Dayak Meratus.


Karakteristik suku Banjar banyak dipengaruhi oleh budaya kerajaan Banjar dan kondisi geografis yang cenderung keras. Jika dilihat dari segi bahasa suku Banjar (biasanya disebut bahasa Banjar) terbagi dalam 2 bab besar. Bahasa Banjar Hulu dan bahasa Banjar Kuala. Secara geografis, Banjar Hulu merupakan semua wilayah mulai Martapura hingga ke Tabalong. Sedangkan Banjar Kuala terdiri dari Banjarmasin, Banjarbaru, Barito Kuala dan Tanah Laut.


 Suku Banjar yakni suku yang berada di pulau Kalimantan atau Borneo bab Selatan √ Mengenal Karakter Orang Banjar (Orang Banua)


Secara umum, inilah budaya, sifat abjad urang Banjar (sebutan orang Banjar) hasil dari pengamatan dan pengalaman penulis dalam bergaul dengan urang Banua (sebutan gres orang Banjar), yakni:


1. Agamis

Orang Banjar populer mempunyai abjad agamis alasannya masyarakatnya lebih banyak didominasi beragama Islam. Pada bulan Ramadhan, Maulid dan bulan Islam lainnya masyarakat Banjar selalu mempunyai kebiasaan mengadakan program menyerupai tadarus Qur’an dll.

Fakta lainnya adalah: Orang Banjar yang populer alasannya agamanya yakni Datuk Kalampayan, Guru Izai, dan Ustad Arifin yang ternyata masih dalam 1 garis keturunan (klik link disini).


2. Suka Berbisnis/Berdagang

Suku Banjar dikenal dengan suku yang suka berniaga. Ini terbukti dengan adanya sebaran orang Banjar di aneka macam wilayah di Indonesia termasuk di luar negeri, khususnya di Arab Saudi.


3. Praktis percaya dan diperdaya

Dulu ada suatu insiden yang banyak menimpa investor orang Banjar perihal bisnis pulsa.  Banyak investor lokal yang kena tipu. Termasuk dalam kasus berbisnis intannya si Raehan.


4. Polig*m*

Mungkinkah hal ini dipengaruhi oleh keadaan situasi yang agamis menyerupai halnya dengan masyarakat yang ada di Malaysia? Entahlah. Laki-laki orang Banjar yang kaya, biasanya mempunyai istri lebih dari satu. Namun kini lambat laun sudah mulai berkurang.


5. Suka ngumpul

Budaya orang Banjar lainnya yang unik yakni budaya mewarung. Penulis pernah melaksanakan pengamatan di daerah Martapura, sungai Jingah Banharmasin, Amuntai, dan Barabai perihal budaya mewarung ini. Waktu yang dipakai hampir bersamaan dengan waktu bawah umur mereka turun ke sekolah. Lucu memang. Sementara anak mereka berangkat ke sekolah, sebagian orang tuanya juga ramai ngumpul di warung sambil ngopi.


6. Suka spekulasi

Kejadian ini sekitar tahun 1984-1985.  Saat itu di Indonesia mengeluarkan kebijakan perihal kupon derma olah raga yang berjulukan SDSB/FORKAS. Saat itu di Banjarmasin maupun di beberapa kabupaten (kecuali Martapura) banyak berjualan loket-loket kangetan berjualan kupon tersebut. Suasananyapun menyerupai pasar malam. Pada malam tersebut biasanya orang-orang ramai bergadang menunggu pengundian kupon. Pada dikala yang sama, tahun tersebut acara TPA (Taman Pendidikan Al-qur’an) untuk bawah umur juga berhasil dilaksanakan. Dua acara yang bahwasanya bertolak belakang.


7. Setia kawan

Pernahkah kalian mendengar orang Banjar bila sabung ada berundangan kepada teman-temannya? Itulah budaya Banjar perihal kesetia kawanan.


8. Suka Kuliner

Budaya kuliner identik dengan budaya orang Banjar. Ada Soto Banjar yang populer di Nusantara, ada juga Kue 40 macam yang akan menjamu pengecap penduduk Banjar di dikala Ramadan atau di warung tertentu. Sampai kini masih ada warung yang populer di daerah Martapura dengan sebutan Warung Wadai 40 macam. Bahkan sudah menjadi jadwal rutin warga Banjar mengadakan pasar wadai tiap bulan Ramadhan/Puasa dan sudah menjadi jadwal rutin pariwisata daerah.


Demikianlah budaya suku/orang Banjar yang ada di Kalimantan Selatan. Semoga sanggup bermanfaat dan memberi wangsit buat kita semua. Jika ada yang mau menambahkan atau mengoreksi silakan komentar ya. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.



Sumber https://www.asikbelajar.com