Budaya organisasi yang terungkap dari keseluruhan aspek dan sikap birokrasi pemerintahan ialah bab integral kebudayaan masyarakat Indonesia. Karena itu, masalah budaya organisasi itu terang tidak terlepas dari konteks kebudayaan masyarakat Indonesia, alasannya ialah budaya itu merupakan way of life sebagaimana yang dimaksud oleh Ashly Montagu dan Christoper Dawson (1993), yang diartinya sebagai suatu cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu pula dari suatu bangsa.
Menurut Ouchi (1982) dalam Johannes (2007:29), sebagai salah seorang yang pemikirannya juga dijadikan acuan oleh Jo Hacth, menyampaikan Budaya organisasi tercakup dalam falsafah manajemennya, yang terdiri atas teori- teori, dan secara tersirat menjelaskan target dan mekanisme yang dipakai untuk mencapainya. Sasaran itu mencakup nilai-nilai dari pemilik organisasi, karyawan, korelasi dan pemerintah. Suatu falsafah organisasi memperlihatkan pengertian ihwal norma-norma bekerja untuk hidup, menyarankan cara bertingkah laris dalam organisasi dan memperlihatkan bagaimana organisasi bertingkah laris sebagai jawaban terhadap karyawan, korelasi dan masyarakat yang dilayaninya.
Salah satu konsep pemahaman terhadap fenomena budaya organisasi terindikasi dari rangkaian sikap organisasi (behavior organizations). Menurut Robbins (1996:9) Perilaku organisasi (OB) ialah suatu bidang studi yang menyidik dampak perorangan, kelompok dan struktur pada sikap dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.comMenurut Ouchi (1982) dalam Johannes (2007:29), sebagai salah seorang yang pemikirannya juga dijadikan acuan oleh Jo Hacth, menyampaikan Budaya organisasi tercakup dalam falsafah manajemennya, yang terdiri atas teori- teori, dan secara tersirat menjelaskan target dan mekanisme yang dipakai untuk mencapainya. Sasaran itu mencakup nilai-nilai dari pemilik organisasi, karyawan, korelasi dan pemerintah. Suatu falsafah organisasi memperlihatkan pengertian ihwal norma-norma bekerja untuk hidup, menyarankan cara bertingkah laris dalam organisasi dan memperlihatkan bagaimana organisasi bertingkah laris sebagai jawaban terhadap karyawan, korelasi dan masyarakat yang dilayaninya.
Salah satu konsep pemahaman terhadap fenomena budaya organisasi terindikasi dari rangkaian sikap organisasi (behavior organizations). Menurut Robbins (1996:9) Perilaku organisasi (OB) ialah suatu bidang studi yang menyidik dampak perorangan, kelompok dan struktur pada sikap dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.