Populasi dan Sampel dalam Statistika, sumber foto: dokpri.
Dalam pengertian sederhananya, populasi merupakan seluruh unit atau objek yang menjadi pengamatan kita. Populasi juga dipandang sebagai sehimpunan objek baik berupa benda mati atau benda hidup yang terkumpul menjadi satu kesatuan, baik mempunyai kesamaan karakteristik maupun berbeda.
Populasi berdasarkan ada tidaknya batasan jumlah dibagi menjadi dua, yaitu populasi yang terbatas (finite population) dan populasi yang tak terbatas (infinite population). Populasi yang terbatas (finite population) ialah populasi yang jumlahnya ialah tertentu baik batas secara alami maupun batasan jumlahnya berdasarkan kepentingan pengamat atau peneliti. Contoh dari populasi terbatas ialah populasi siswa Sekolah Menengan Atas sebanyak 325.000 orang. Boleh jadi 325.000 itu dibatasi lagi namun tetap menjadi sebuah populasi yang terbatas, misalkan populasi 1.250 orang Sekolah Menengan Atas N 1 Lawang.
Artinya, suatu kumpulan objek dikatakan sebagai populasi terbatas atau tidak dan berapa batasannya, itu tergantung dari pengamat atau peneliti. Acuan sebagai populasi juga tampak relatif sesuai dengan tujuan penelitian.
Sedangkan populasi tak terbatas (infinite population) ialah jenis populasi yang jumlahnya tak mungkin sanggup dibatasi secara alami. Beberapa teladan di antaranya ialah populasi ikan di laut, populasi daun pepohonan, populasi rumput, populasi virus dan sejenisnya. Ini mengartikan bahwa untuk menimbulkan populasi terbatas, kita perlu memperlihatkan batasan terkontrol dari ruang di mana populasi tak terbatas berada.
Kalau tadi kita katakan populasi ikan di maritim merupakan populasi tak terbatas, dengan mengubah ruang populasi ikan itu, misalkan kita taruh dalam bak atau akuarium, maka ia akan menjadi sebuah populasi yang terbatas. Hemat kata, populasi terbatas itu maksudnya masih bisa kita hitung jumlahnya, sebaliknya, populasi tak terbatas mempunyai jumlah di luar kemampuan untuk kita hitung.
Tekait dengan populasi, unit terkecil di dalam sebuah populasi dikenal dengan elemen. Elemen populasi pada beberapa teladan tadi ialah objek yang berada dalam ruang pengamatan kita, yaitu ikan, daun, rumput, siswa SMA, virus. Berdasarkan warta dari elemen inilah lalu akan kita kumpulkan apa yang disebut karakteristik. Dari karakteristik inilah lalu muncul kumpulan, himpunan atau bisa juga ikhtisar warta yang disebut data.
Selanjutnya, dalam acara statistika, kita juga familier dengan istilah sampel. Sampel merupakan sebagian dari populasi. Sampel juga bisa dipandang sebagai sejumlah elemen populasi yang diambil dengan cara atau teknik pengambilan sampel tertentu. Sebagai bab dari populasi, sampel sudah sewajarnya sedikit banyak mempunyai sifat atau karakteristik yang relatif seolah-olah atau bahkan sama dengan populasi. Ketika kita mengambil segelas air got, maka kemungkinan besar kandungan zat dalam segelas air itu sama atau relatif sama dengan populasi air got. Jika kita meminum sesendok air kopi, maka warnanya tak jauh dari segelas air kopi.
Secara alami, sampel yang berasal dari populasi mestinya mempunyai karakteristik yang sama atau relatif sama. Sehingga, apabila kita mengambil sampel dari sebuah populasi dan ternyata sangat berbeda, maka tentulah ada tanda tanya besar mengenai sampel yang kita ambil. Sampel ialah 'wakil' populasi, sedikit atau banyak seharusnya memperlihatkan doktrin bagi kita bahwa karakteristiknya minimal ada yang sama dengan populasi. Inilah yang di dalam statistika, sampel yang baik ialah yang memenuhi aspek keterwakilan.
Dalam kondisi tertentu, sampel juga bisa dipandang sebagai populasi, dan populasi dipandang sebagai sampel. Kok bisa begitu? Ya, kembali lagi kepada tujuan pengamatan kita. Sebanyak 10 ekor ikan dalam bak bisa kita jadikan populasi untuk tujuan analisis ikan di bak kita saja. Tapi, ikan di bak kita sanggup kita pandang sebagai sampel untuk pengamatan yang menganalisis populasi ikan seluruh desa, termasuk bak ikan kita.
Ini memperlihatkan pemahaman tambahan, bahwa kumpulan objek bisa dipandang sebagai sampel atau populasi, itu tergantung pada tujuan analisisnya sesuai dengan level atau batasan ruang tertentu. Kalau sampelnya desa, maka populasinya kecamatan, kalau sampelnya kecamatan, bisa jadi populasinya seluruh kabupaten, kalau sampelnya kabupaten/kota, maka populasinya bisa jadi seluruh provinsi dan seterusnya.
Berdasarkan konsep mengenai populasi dan sampel, kita lalu dikenalkan mengenai ukuran-ukuran yang terkandung dalam populasi dan sampel. Apabila kita mengukur populasi, ukuran yang kita hasilkan dinamakan sebagai parameter. Sedangkan ukuran-ukuran yang kita hasilkan dari perhitungan berdasarkan kegiatan statistika dikenal sebagai statistik. Beberapa hal inilah yang membedakan antara sampel dan populasi.(*)