Sunday, November 19, 2017

√ Taman Nasional Komodo Ditutup, Warga Sekitar Menolak


Sejak Januari lalu, kabar terkait penutupan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat santer terdengar melalui media daring. Bukan isapan jempol belaka, kabar ini ternyata benar adanya. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskondat mengonfirmasi pribadi kabar penutupan ini.





Viktor menyatakan bahwa penutupan akan dilakukan selama satu tahun sebab ekosistem di Taman Nasional Komodo mulai tidak seimbang. Jumlah populasi Rusa yang menjadi masakan utama Komodo semakin langka sebab maraknya perburuan liar. Jika hal ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi kanibalisme diantara Komodo.





Penutupan juga dimaksudkan biar memberi kesempatan kepada Pemda untuk membangun dan membuatkan kembali Taman Nasional Komodo biar lebih indah, nyaman, dan aman. Meskipun ditutup, wisatawan masih diijinkan berkunjung ke Manggarai Barat asalkan tidak ke Pulau Komodo.





Warga Desa Komodo menolak keputusan pemerintah atas penutupan suaka alam tersebut. Aspirasi ini disampaikan pribadi pada kunjungan Ketua DPRD se-Indonesia di Pulau Komodo. Penolakan ini sangat berasalan sebab hampir 89% masyarakat menggantungkan perekonomiannya pada sektor pariwisata.





Sebagian besar masyarakat Pulau Komodo berprofesi sebagai pemandu wisata dan penjaja souvenir menyerupai patung, kain tenun, hingga kaos. Penutupan taman nasional tersebut terang akan mengancam perekonomian masyarakat. Hingga ketika ini permasalahan ini belum ada solusi yang dapat memuaskan semua pihak.





Pemulihan habitat Komodo di taman nasional tersebut mutlak diharapkan biar kelestarian satwa endemik ini tetap terjaga. Namun disisi lain, penutupan ini akan mengancam perekonomian masyarakat. Pihak Pemerintah NTT sempat memperlihatkan solusi biar masyarakat berdagang di Pulau Rinca dan Padar, namun solusi tersebut dinilai tidak efektif sebab aksesnya yang cukup sulit dan membutuhkan kendaraan boat.



Sumber https://phinemo.com