Saturday, March 10, 2018

√ Taman Gantung Babilonia Yang Ternyata Bukan Milik Bangsa Babilonia


Taman Gantung Babilonia merupakan satu dari tujuh keajaban kuno di dunia. Taman Gantung Babilonia bahwasanya tidak benar-benar tergantung. Kata gantung merujuk pada bentuk taman yang berada pada teras atau anjungan bangunan bertingkat. Keterbatasan bukti sejarah, artefak, atau catatan kuno menciptakan keberadaan, asal-usul, dan sejarah Taman Gantung Babilonia menjadi simpangsiur tidak jelas.





Baru-baru
ini seorang akademisi Inggris, Stephanie Dailley dari Oxford University
mengungkapkan beberapa fakta gres terkait Taman Gantung Babilonia. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukannya selama 18 tahun, Taman Gantung
Babilonia dibangun di Nineveh yang berjarak 300 mil dari Babilonia pada awal
abad ke-7 SM oleh Bangsa Assiria di sebelah utara Mesopotamia, bukan oleh
Bangsa Babilonia. Berdasarkan naskah-naskah kuno yang dia terjemahkan, Raja
Assiria berjulukan Sennacherib ialah raja yang memprakarsai pembangunan taman
ini, bukan Raja Nebukadnezar II dari Bangsa babilonia.





Fakta tersebut diperoleh Dailley dengan menterjemahkan naskah kuno dari Babilonia dan Assiria yang dicocokkan dengan penggabungan goresan pena Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Dailley menambahkan sedikit inkripsi Bangsa Assiria masa ke-7 SM yang ditemukan dalam penterjemahan tahun 1920.





Dalam naskah kuno tersebut ditemukan deskripsi Raja Sennacherib wacana “istana yang tak tertandingi” dan “keajaiban untuk semua orang”. Dailley merujuk deskripsi ini pada system sanitasi dari istana yang bisa mengalirkan air dari ibukota Nineveh menuju istana setiap hari. Bukti arkeologi dari hasil ekskavasi menunjukkan sanitasi. Satu anutan sangat besar ditemukan di Ninveh. Hal ini sesuai dengn inkripsi dari naskah kuno “Sennacherib raja dari dunia—. Dari jarak yang sangat jauh saya mempunyai jalur air yang menuju ke lingkungan Nineveh—.”





Teori-teori
tersebut akan dikumpulkan dan dipublikasikan dalam bentuk buku berjudul The
Mistery of The Hanging Garden of Babylon” melalui Oxford University Press.
Harapan kedepannya teori ini bisa meyakinkan semua orang akan kebenaran
sesungguhrnya dari Taman Gantung Babilonia.



Sumber https://phinemo.com