Hari ini, aku mengikuti acara menulis dengan memakai teknik menemu baling, menulis dengan ekspresi membaca dengan telinga. Hal ini menjadi sesuatu yang baru. Alhamdulillah aku bisa ikut. Dan ini menjadi pengalaman aku yang pertama berkunjung di P4TK seni budaya Yogyakarta. Sungguh sangat mengesankan. Karena di awal perjalanan, saya sempat kesasar di beberapa tempat. Walaupun aku sudah punya bayangan P4TK ada di sana. Namun bayangan itu berbeda.
Sumber http://rahmahuda.blogspot.com Aku kesasar hingga di Pakem dan aku terkejut, ternyata di sana ada RSJ. Padahal aku tidak bermaksud untuk mengobati jiwa di RSJ tersebut. Pada awalnya aku memakai jalur alternatif Tempel belok kiri. Harapannya saya bisa hingga di Pondok Pesantren Pandanaran. Ternyata jalur tersebut tembusnya di Pakem. Sesampainya di P4TK Seni Budaya Yogyakarta, aku terkejut, fasilitasnya luar biasa.
Ini adalah P4TK kedua yang aku kunjungi sesudah P4TK IPA di Bandung. Disini saya lihat kemudahan yang sangat maju dan bagus. Keterkejutan saya, ternyata bangsa Indonesia mempunyai kemudahan untuk peningkatan kompetensi guru dengan sangat hebat. Dari segi luas, P4TK Seni Budaya LEBIH paling luas jika dibandingkan dengan P4TK IPA. Saya suka melihat asrama P4TK Seni Budaya alasannya memiliki fasilitas yang lengkap dan baru.
Saya terkejut saat pembukaan acara ini. Pada sambutannya, Bapak Plt Kepala, Kabid Fasilitasi Peningkatan Kompetensi menyampaikan bahwa pendidikan ialah mempersiapkan masa depan. Membicarakan masa depan Indonesia, ada tantangan yang besar bagi bangsa Indonesia yaitu bangsa Indonesia mempunyai bonus demografi yang harus dimanfaatkan. Karena apabila bonus demografi ini tidak dimanfaatkan, akan menjadi beban bagi bangsa dan negara.
Fenomena dikala ini, negara yang maju bukanlah negara dengan jumlah penduduk yang besar. Akan tetapi negara yang maju ialah negara yang bisa memanfaatkan potensi atau peluang yang ada. Dalam konteks ini, kita bisa berguru dari Islandia. Islandia ialah negara kecil dengan jumlah penduduk hanya tiga ratus ribu. Negara ini tertutup dengan es. Akan tetapi Islandi bisa meloloskan diri untuk pertama kalinya di Piala Dunia 2018. Dan yang mengejutkan lagi ialah pelatihnya berprofesi sebagai dokter gigi. Ketika ditanya, dokter gigi yang menjadi instruktur sepak bola Timnas Islandia ini menjawab pertanyaan mengapa engkau bisa meloloskan Islandia ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Jawabannya ternyata simpel beliau menyampaikan bahwa saya ialah orang yang paling tahu keadaan bawah umur saya.
Ditulis dengan Menemu Baling oleh , S.Pd., Guru SDN Giripurno 2, Kecamatan Borobudur.
Telah dishare di rahmahuda.blogspot.com