Tuesday, July 9, 2019

√ Sang Merah Putih Yang Islami


Menurut  id.wikipedia.com, Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara singkat disebut Bendera Negara, ialah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta penggalan atas berwarna merah dan penggalan bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
Dewasa ini banyak kalangan yang memaknai Bendera Negara Sang Merah Putih dengan warna merah yang diartikan berani dan warna putih berarti suci saja. Akan tetapi ada inovasi dari mahir sejarah ihwal asal-usul penggunaan warna merah dan putih pada Bendera Negara. Penemuan tersebut menawarkan bahwa Bendera Negara Sang Merah Putih menerima dampak Islam. Merah dan putih dipakai lantaran warna tersebut merupakan simbolisasi darah ibu dan warna bendera Rasulullah SAW. Berikut kutipan dari buku berjudul Api Sejarah karya Ahmad Mansur Suryanegara.
Pada proses kehamilan, janin mengalami aneka macam macam fase. Salah satunya ialah fase janin selama pra-milad – sebelum lahir, janin mengonsumsi darah ibu yang berwarna merah selama 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Sejak dalam ovum atau sel telur ibu, dalam waktu 14 hari. Ditambah dengan waktu sesudah pindah dalam rahim 266 hari. Seluruh waktunya 14 + 266 hari ialah 280 hari. Menurut hadist dijelaskan setiap 40 hari, janin dalam rahim mengalami perubahan bentuk. Dengan demikian, selama dalam kehamilan, janin mengalami perubahan 7 kali.
Setelah lahir (pasca milad), bayi masih mengonsumsi darah ibu yang disebut Air Susu Ibu (ASI) yang berwarna putih selama 20 bulan 20 hari. Total waktu yang diharapkan bayi untuk memperoleh pinjaman darah ibu pra-milad 9 bulan 10 hari, plus pasca-milad 20 bulan 20 hari ialah 30 bulan atau Tsalatsuna syahra (QS 46:15). Pemberian ASI sanggup digenapkan 24 bulan (QS 2:233). Proses kehamilan dan kelahiran yang menuntut pengorbanan darah ibu yang demikian ini, Al-Quran menilai sebagai usaha ibu yang sangat berat (QS 31:14 dan 46:15). Mungkin inilah sebabnya mengapa para pencipta lagu nasional di Indonesia banyak memakai kata Ibu sebagai kata ganti bangsa Indonesia. Misalnya dalam lagu Indonesia Raya dan Kulihat Ibu Pertiwi.
Selanjutnya dijelaskan lebih lanjut oleh Ahmad Mansur Suryanegara bahwa Bendera Rasulullah berwarna merah dan putih. Memberikan pengertian sebagai lambang kemanusiaan yang kehadirannya di muka bumi ialah lantaran takdir Allah. Pernyataan Rasulullah SAW ihwal Merah Putih ini , diangkat oleh Imam Muslim dalam Kitan Al Fitan, Jilid X, halaman 340: Innallaha zawaliyal ardha – Allah menawarkan kepadaku bumi. Masyaariqa haa wa magharib- aku ditunjukkan pula timur dan baratnya. Wa a’thanil kazaini – Allah menganugerahkan kepadaku warna yang indah. Al ahmar wal abyadh- Merah Putih. Dari dasar inilah para ulama Indonesia semenjak Abad ke-7M menyebarkan Bendera Merah Putih menjadi bendera umat Islam sebagai dominan bangsa Indonesia. Juga dibudayakan sebagai lambang penyambutan kelahiran bayi dan tahun gres Islam dengan bubur merah putih.
Sehinggga kita sebagai umat Islam hendaknya gembira terhadap Bendera Negara Sang Merah Putih. Karena hal ini merupakan salah satu bukti bahwa Ulama Indonesia telah memasukkan nilai-nilai Islam di kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga melalui goresan pena ini sanggup menambah rasa nasionalisme umat. Dirgahayu Indonesia yang ke-67, Indonesia Jaya!

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com