Monday, June 12, 2017

√ Bps: Inflasi Oktober 2017 Sebesar 0,01 Persen, Ternyata Beberapa Penyebabnya Yaitu Ini

 Inflasi merupakan salah satu indikator makroekonomi √ BPS: Inflasi Oktober 2017 Sebesar 0,01 Persen, Ternyata Beberapa Penyebabnya Adalah Ini
Inflasi Oktober 2017 sebesar 0,01 persen
Inflasi merupakan salah satu indikator makroekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia pada bulan Oktober 2017 yakni sebesar 0,01 persen. Kelompok masakan jadi, minuman, rokok dan tembakau masih menjadi sumber terbesar dalam menyumbang besarnya inflasi Oktober dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,28 persen.

Untuk komoditas perumahan, listrik, air dan gas serta materi bakar relatif sama dengan sandang dalam menyumbang besarnya inflasi dengan kenaikan IHK sebesar 0,18 persen. Sedangkan untuk kelompok kesehatan menyumbang besar inflasi dengan peningkatan pada IHK sebesar 0,21 persen. Sedikit lebih besar ketimbang listrik, air dan materi bakar serta sandang. Terakhir yakni komoditas pendidikan, rekreasi dan olah raga menyumbang besarnya inflasi Oktober 2017 tidak mengecewakan besar, yakni sebesar 0,16 persen.

Selain beberapa komoditas yang menyumbang adanya inflasi, beberapa di antaranya justru mengalami penurunan IHK. Seperti kelompok materi makanan, dia mengalami penurunan indeks sebesar 0,45 persen. Sementara kelompok transportasi, komunikasi, dan jas keuangan menurun sebesar 0,13 persen.

Secara keseluruhan, BPS menyatakan bahwa akumulasi inflasi Januari sampai Oktober 2017 yakni sebesar 2,67. Ini memperlihatkan peluang besar bahwa inflasi tahun 2017 masih berada di dalam range inflasi yang ditentukan oleh Bank Indonesia yang diperkirakan sebesar 4,36 persen. Pun, inflasi pada bulan Oktober juga masih dalam ambang batas asumsi BI, yaitu sebesar 0,09 persen. Ini mengartikan bahwa kontrol harga-harga komoditas yang "berputar" di Indonesia relatif kondusif dan stabil. Meski demikian, bahaya ke depan bakal terjadinya inflasi begitu besar, contohnya saja efek fenomena lesunya sektor ritel sehingga menjadikan beberapa gerai Mall Matahari disusul oleh Lotus beberapa waktu kemudian serta rencana pemerintah menaikkan cukai rokok tahun depan sekitar 10 persen.
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/