Sunday, December 16, 2018

√ Guru Juga Butuh Isbn, Apa Itu Isbn?

ISBN ialah nomor unik berstandar internasional yang dibentuk untuk pengidentifikasian buku. ISBN yang diwujudkan dalam 13 angka ini penting dalam pengembangan profesi guru. Hal ini dibuktikan dalam dokumen "Buku 4 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan."

Buku 4 secara umum menjelaskan bahwa ISBN harus menempel pada beberapa karya guru untuk dinilaikan dalam angka kredit. Karya guru yang mencantumkan ISBN menerima angka kredit lebih tinggi jikalau dibandingkan karya yang tidak ber-ISBN. Karya tersebut antara lain buku pelajaran, buku dengan tema pendidikan, dan buku karya sastra.

Berdasarkan uraian di atas, perlu diuraikan dengan singkat hal-hal yang berkaitan dengan ISBN. ISBN menyerupai yang dijelaskan di atas merupakan formasi angka yang dipakai untuk mengidentifikasi sebuah buku. Kode ISBN bersifat unik sebab satu ISBN hanya untuk satu buku. ISBN sebetulnya memuat isyarat negara, isyarat penerbit dan isyarat judul buku.

ISBN diberikan oleh "International ISBN Agency" yang berpusat di London, Inggris. Pemberian ISBN sanggup melalui perwakilan forum ISBN di setiap negara. Perwakilan forum ISBN di Indonesia ialah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Masyarakat Indonesia sanggup meminta ISBN melalui Perpusnas. Namun terdapat mekanisme dimana Perpusnas bersedia menerbitkan ISBN. Salah satu di antaranya permohonan ISBN harus diusulkan ke Perpusnas melalui forum berbadan hukum. Salah satunya melalui perjuangan penerbitan yang berbadan aturan berbentuk CV atau PT. Adapun waktu proses penerbitan ISBN ialah lima hari kerja sesuai dengan hari kerja Perpusnas RI.

Penerbit Elaku telah menerima izin dari Perpusnas untuk mengusulkan ISBN. Perlu juga diketahui bahwa Penerbit Elaku berbadan aturan berbentuk CV dengan nama CV. Elaku Sukses Berkemajuan. Status validasi penerbit yang sanggup memohonkan ISBN sanggup dilihat melalui status validasi penerbit online di laman isbn.perpusnas.go.id.

Fungsi ISBN secara umum dalam arti di luar konteks buku 4 adalah:
1. Menjadi identitas satu judul buku yang diterbitkan
2. Memudahkan dalam pemesanan buku
3. Menjadi promosi bagi penulis dan penerbit sebab warta yang terkandung dalam ISBN terindeks dalam Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London

Perpusnas RI menjelaskan bahwa terdapat sepuluh jenis terbitan yang sanggup diberikan ISBN, yaitu:

  1. Buku tercetak (monografi) dan pamphlet
  2. Terbitan Braille
  3. Buku peta
  4. Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif
  5. Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
  6. Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di Internet)
  7. Salinan digital dari cetakan monograf
  8. Terbitan microform
  9. Software edukatif
  10. Mixed-media publications yang mengandung teks


Ada pula terbitan yang tidak sanggup diberikan ISBN, antara lain:

  1. Terbitan yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.)
  2. Iklan
  3. Printed music
  4. Dokumen langsung (seperti biodata atau profil personal elektronik)
  5. Kartu ucapan
  6. Rekaman musik
  7. Software selain untuk edukasi termasuk game
  8. Buletin elektronik
  9. Surat elektronik
  10. Permainan

ISBN Diberikan Secara Gratis
Perpusnas RI tidak mengenakan biaya apapun dalam proteksi nomor ISBN. Hanya saja Perpusnas RI mewajibkan setiap penerbit untuk mengirimkan buku yang telah diberi ISBN ke Perpusnas RI sebanyak 2 buah dan Perpustakaan Provinsi sebanyak 1 buah. Ketentuan ini didasarkan pada  Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 perihal Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam (Pasal 2).

Keberadaan undang-undang di atas menciptakan penerbit memasang tarif dalam penerbitan buku. Penerbit sekarang banyak menciptakan paket biaya penerbitan bukan untuk membayar ISBN. Namun untuk mengganti biaya cetak buku yang harus diserahkan ke Perpusnas RI dan Perpustakaan Provinsi. Selain itu penerbit juga harus membiayai jasa pembuatan sampul buku, editing dan layout. Belum lagi adanya ketentuan penerbit harus membayar pajak atas buku yang terjual.

Penerbit Elaku bangkit dalam rangka memfasilitasi guru atau penulis lainnya untuk memperoleh ISBN. Sehingga biaya penerbitan di Penerbit Elaku tergolong murah, hanya bermodalkan Rp 180.000, buku karya penulis mempunyai ISBN. Mari terbitkan mimpimu bersama Penerbit Elaku!

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com