Penelitian, sumber gambar: teripangemas.com
Teori sangat penting kedudukannya dalam penelitian. Seperti pada bab sebelumnya, kita mengenal pengertian ihwal apa itu teori dan apa bedanya dengan teorema. Yang ingin tahu, dapat mencari ulasannya pada blog ini.
Berbicara mengenai penelitian dan teori, sesungguhnya kita perlu berpikir ulang. Duluan mana yang harus ada, teori atau penelitian itu sendiri. Hal ini ibarat bicara soal mana yang lebih dulu, ayam atau telur.
Kita melaksanakan penelitian, apapun bentuknya, pada dasarnya penelitian yang ilmiah atau empiris tentunya berangkat dari sebuah keingintahuan. Kenapa harus ingin tahu lebih dulu?
Yup! Sebagai seorang peneliti, kita harus paham bahwa semua keingintahuan kita terhadap sesuatu mestinya punya dasar atau landasan yang kuat. Mengingat apa yang kita teliti juga bukan copy dan paste, kita butuh fondasinya, itulah teori.
Dari teori yang tersedia, kita kaitkan dahulu antar teori, lalu kita racik bahan-bahanya. Ya...seperti ketika kita masak sayur. Agar terasa enak, tentu ada teorinya kan? Bentuknya resep masak sayur.
Setelah teori terkumpul, selanjutnya kita cari tahu alur hubungan antar teori. Ini jika dalam masak sayur tadi diejawantahkan oleh materi apa saja yang harus ada biar enak.
Nah, anggapan-anggapan yang berasal dari teori inilah yang lalu membentuk hipotesis. Hipotesis layaknya 'respon' dari sejumlah pengecap yang menyicip masakan sayur yang sama.
Lidah yang satu mungkin berkata,"wah lezat betul rasanya." Namun, oleh pengecap lain beda lagi jawabannya,"hmm biasa saja," atau mungkin malah,"ah nggak lezat rasa sayurnya."
Begitulah suara hipotesis, ia mengikuti kenyataan hasil penelitian dengan menurut pada teori tadi. Hipotesis atas teori inilah yang biasanya kita uji.
"Kira-kira bener nggak ya? Bahwa pendidikan seorang ibu memengaruhi secara positif terhadap kecerdasan anaknya?"
Anggapan-anggapan yang sifatnya sementara inilah yang kita uji. Kenapa sih kita uji? Ya balik lagi, alasannya yakni kita 'kepo', kita ingin tahu sekali soal kebenaran sebuah teori dari hipotesis-hipotesis yang mendukungnya.(*)