![]() |
Hari Kesehatan Nasional ke-53, sumber foto: dokpri |
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan juga tak hanya ditinjau dari segi fisiknya saja, tapi juga secara rohani juga sehat. Perekonomian nasional akan bangun apabila aspek kesehatan Sumber Daya Manusianya terjamin.
Bagaimana mungkin nilai tambah suatu barang atau jasa sanggup meningkat tanpa dibarengi dengan tenaga kerja yang sehat? Inilah yang menjadi alasan mengapa perekonomian itu bersahabat kaitannya dengan kesehatan.
Seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan, usul pelayanan kesehatan pun kian meningkat. Apalagi, pemerintah juga menggenjot penyediaan infrastruktur dan tenaga kesehatan, tingkat kesehatan secara nasional terus membaik. Buktinya? Angka Harapan Hidup (AHH) Nasional mengalami peningkatan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa AHH tahun 2014 saja sudah mencapai 72 tahun. Artinya, usia maksimal yang sanggup dicapai oleh masyarakat Indonesia rata-rata 72 tahun. Pastinya, aspek kesehatan juga mengambil kiprah dalam peningkatan AHH tersebut.
Walaupun demikian, Indonesia ini masih memiliki kiprah untuk terus memperbaiki bidang kesehatannya. Indeks Kepedulian Kesehatan (IKK) yang dilansir situs numbeo.com menyebutkan bahwa IKK Indonesia pada pertengahan 2017 ialah sebesar 68,16. Peningkatan IKK tersebut menimbulkan posisi Indonesia menduduki peringkat ke-30 dunia. Sedangkan pada pertengahan 2016, peringkat IKK Indonesia masih menempati posisi ke-42 dunia.
![]() |
Indeks Kepedulian Kesehatan Indonesia pertengahan 2017, sumber: numbeo.com |
![]() |
IKK Indonesia pertengahan 2016, sumber: numbeo.com |
Sementara itu, tenaga kesehatan masih sangat kurang, khususnya tempat terluar, terdepan, pedalaman dan perbatasan. Inilah perlunya kebijakan pemerintah terkait kewajiban bagi setiap tenaga kesehatan untuk bersedia ditempatkan di mana saja.(*)
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/