Rumus sebagai Wujud Teori, sumber foto: https://www.google.com/amp/s/mochyuga.wordpress.com/2012/05/10/howto-rumuss-fisika-aplikatif-mengetahui-performa-kendaraaan/amp/
Postulat, merupakan istilah yang sering dipakai dalam bahasan geometri atau ilmu keruangan. Postulat secara sederhana didefinisikan sebagai pernyataan yang nilai kebenarannya disepakati secara umum sebagai kebenaran yang tidak memerlukan pembuktian. Bentuk postulat sering kita temui dalam ilmu Fisika dan Matematika, contohnya dengan memakai penggaris, kita sanggup melukis garis lurus sembarang panjang, postulat ekivalensi contohnya postulat Newton yang menyatakan bahwa m x G = m x a.
Sedikit berbeda dengan postulat, aksioma merupakan istilah yang sering kita temui dalam pembahasan mengenai ilmu aljabar. Aksioma dalam pengertiannya merupakan pernyataan yang menjadi anutan umum (awal) yang kebenarannya sudah tidak memerlukan pembuktian lagi. Salah satu contoh aksioma yaitu hanya dengan 2 titik tertentu sembarang, kita hanya sanggup menciptakan sebuah garis.
Teorema beda lagi, ia lebih menjelaskan perihal pernyataan matematika yang kebenarannya masih perlu dibuktikan. Teorema biasa ditemukan dalam bahasan induksi matematika. Dengan memakai premis-premis tertentu yang mendukung terbentuknya teorema sehingga konklusinya sanggup ditentukan. Misalnya, Teorema Phytagoras, pembuktiannya sanggup dengan memakai 3 buah bidang untuk ditarik kesimpulan secara umum. Teorema ini istilah lainnya yaitu dalil.
Sedangkan hipotesis yaitu anggapan sementara atau balasan sementara atas suatu persoalan yang kebenarannya bersifat relatif. Hipotesis biasa ditemukan dalam ilmu statistika. Hipotesis merupakan perkiraan awal yang menjadi contoh dilakukannya sebuah penelitian atau aktivitas inferensi statistik untuk lalu dibuktikan kebenaran ilmiahnya.
Dan terakhir, yaitu teori. teori dipandang sebagai suatu pernyataan yang mengandung rangkaian variabel, teorema/dalil yang saling berkaitan terhadap suatu permasalahan tertentu.
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/