Sunday, December 30, 2018

√ Tidak Mempunyai Tujuan Itu Berbahaya

Tidak mempunyai tujuan dalam mengarungi kehidupan ialah sesuatu yang berbahaya. Coba bayangkan seorang tukang bangunan tidak mempunyai citra terang wacana bangunan yang akan dibuatnya. Tukang bangunan ini tidak mempunyai tujuan dalam mengolah semen, kerikil bata atau materi bangunan lainnya. Kalau ibarat ini tentu karenanya akan jauh dari keinginan orang yang mempekerjakannya.


Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai seseorang di masa depan. Tujuan menjadi citra seseorang mengenai keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang. Oleh karenanya, tujuan kuat dalam tingkah laris seseorang ketika mengarungi kehidupan.

Seseorang yang tidak mempunyai tujuan akan terombang-ambing pada kehidupan. Seperti ungkapan peribahasa "bagai air di daun talas." Kehidupan yang tak tentu arah merupakan sesuatu yang mengerikan. Karena kita tidak sanggup memaksimalkan potensi yang telah dianugerahkan oleh Yang Maha Memberi.

Yang paling merugikan ialah seseorang tidak sanggup memaksimalkan potensinya. Padahal beliau mempunyai kesempatan pengembangan potensi. Hanya alasannya ialah tidak mempunyai tujuan dan terombang-ambing pada kehidupan, pengembangan potensi itu berlalu begitu saja.

Setiap orang harus mempunyai tujuan. Karena tujuan berperan sebagai pegangan hidup. Boleh dikata, tujuan menjadi penunjuk arah. Tujuan inilah yang memimpin seorang pemimpin dalam melakukan tanggung jawabnya.

Tujuan sanggup dibentuk kapan saja. Modal merumuskan tujuan ialah keberanian. Keberanian dalam tetapkan hal yang menjadi prioritas. Membuat tujuan juga merupakan sebuah tantangan. Kebanyakan orang yang gres menciptakan tujuan akan tersadar jikalau kehidupan yang telah dijalani selama ini berbelok terlalu jauh.

Sebenarnya, berbelok terlalu jauh tidak masalah. Karena lebih baik meluruskan daripada selamanya bengkok. Hidup cuma sekali, sayang jikalau berbelok terlalu jauh.

Tujuan hendaknya diketahui oleh orang-orang terdekat. Orang-orang di sekitar nantinya menjadi pengingat bila tindakan kita  di kemudian hari melenceng dari tujuan. Namun patut diwaspadai jikalau orang terdekat menjadi penantang utama ketika tujuan yang kita rumuskan tidak disetujuinya.

Tujuan dirumuskan dengan cara menganalisis keinginan dan kebutuhan seseorang. Keinginan dan kebutuhan merupakan dua komponen yang saling melengkapi. Tentu kita akan lebih bersemangat bila tujuan itu sesuai dengan keinginan kita. Tips pelengkap ialah tujuan sesuai dengan apa yang kita senangi. Sehingga pertanyaan dalam merumuskan tujuan ialah sebagai berikut:
1. Apa hal yang paling kau sukai?
2. Apa hal yang paling kau inginkan di kemudian hari?
3. Apa hal yang paling kau butuhkan dikala ini?

Jawaban pertanyaan di atas merupakan tujuan ideal yang diinginkan dan dibutuhkan. Ketiga tanggapan dari pertanyaan di atas sanggup digabungkan menjadi satu kalimat. Harapannya satu kalimat itu menjadi gampang diingat namun mengandung makna tujuan yang lengkap.

Tujuan berupa kalimat utama ini nantinya sanggup ditempel di tempat-tempat strategis. Bisa di belakang pintu kamar, pintu almari pakaian atau di muka buku harian. Intinya kalimat itu dituliskan dan ditempatkan di daerah stretegis biar gampang dilihat dan diingat.
Sumber http://rahmahuda.blogspot.com